TINTA HATI
hidup yang ku patri bersama takdir Ilahi
menjauhkan segala identiti yang pernah terciri
dalam jiwa halus yg kini tiada seni
meranapkan segala rangka kekisi
bulatan hasrat untuk digapai jejari
kian membelah pesongnya ke sisi
merantai naluri di pojokan diri
terusan monolog menjolok hati
awanan itu terus menjadi cita ilusi
untuk dijadikan pengalas imaginasi
agar kudrat terus berdiri
menjejak mimpi yang penuh isi
ketukan kekunci rancak menari
merakam bicara nasuha nurani
harap didengar tidak sekali
sekadar merungkai kusutnya sanubari
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
0 respons:
Catat Ulasan